Kamis, 14 Oktober 2010

Ariefrizky.com

Ariefrizky.com


Mengolah Kritik Pedas Menjadi Keripik Pedas Manis

Posted: 14 Oct 2010 05:41 AM PDT

Kritik PedasPernah baca buku Pak Jonru yang berjudul Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat ? Disitu ada bab yang membahas tentang “Dikritik, Diremehkan, Lalu mati ?”. Apakah pernah terjadi pada diri anda, entah itu di dunia online maupun dunia offline ? Saya rasa semuanya pernah mengalami hal ini.

Apa yang anda rasakan saat anda di kritik ? Lemas, Tak berdaya atau reaksi lain apa yang muncul dari diri anda ? Tiap manusia memiliki kekuatan mental yang berbeda. Jika anda mengkritik seseorang yang memiliki ketertutupan privasi dan pemarah. Maka yang ada dapatkan adalah balasan kritik, dan apakah anda siap menerimanya lagi atau anda menjadi lemas sendiri.

Saat anda mengkritik orang, anda harus siap menerima segala konsekuensi dari apa yang anda ucapkan kepada mereka. Kritikpun harus memiliki etika seperti yang anda pelajari di bangku sekolah. Misalkan anda ingin mengatakan “Blog ariefrizky.com jelek”, maka anda harusnya mengatakan, “Blog ariefrizky.com kurang bagus”.

Menerima kritik hukumnya adalah wajib namun lebih wajib lagi adalah melaksanakan kritik dari orang tersebut asal tidak membuat anda berubah pemikiran tentang prinsip awal anda. Selama masih dalam koridor yang baik maka anda  boleh lalukan itu.

Selama ini orang beranggapan bahwa kritik itu adalah sebuah pukulan yang keras untuk kehidupan. Mungkin karena dia adalah orang yang memiliki mental yang belum terasah, akhirnya mereka memilih menutup diri dan tidak mau mendengar kritik.

Sangat tidak baiknjika anda tidak menerima kritik. Sementara itu untuk beberapa orang yang sering memberi kritik, mereka menggunakan kata yang kurang sopan dan kurang enak di dengar/dibaca.

Namun kejadian di lapangan ? Banyak yang seperti ini. Ini terjadi karena orang berpikiran kalau di kasih halus terus malah makin menjadi, kalau dia dimarahi pasti bisa jadi lebih baik. Itu adalah pemikiran yang salah.

Biarkan anda menerima kritik pedas namun saat anda bisa mengaturnya, maka yang pedas itu akan berubah menjadi  keripik pedas manis. Anda akan lebih suka menerima kritik yang pedas karena anda bisa mengaturnya. Inilah cara yang saya lakukan saat menerima kritik dari orang-orang.

Don’t Worry Be Happy, anda harus menerima kritik dengan senang hati. Jangan takut malu di depan publik namun itu bisa menjadi kenangan plus menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga buat anda kedepannya. Takut branding tercoreng karena hal kecil ? Don’t worry, jika anda bisa menjaga sikap maka lama kelamaan brand anda akan makin besar.

Dan itu berkat kritik dari orang-orang. Jadi jangan setelah brand besar langsung kabur tanpa ucapan terima kasih. Cobalah berterima kasih dengan orang yang sudah memperlakukan anda di depan publik karena tanpa pelajaran itu anda tidak akan bisa begini. Kalau tidak sukses juga ? Ya berarti anda tidak belajar dari pengalaman (titik!). :ngakak

Jangan pernah marah saat anda menerima kritik karena itu akan membuat anda lebih buruk lagi dan otomatis anda tidak bisa menjadi seorang yang bernilai di mata orang lain. Tidak ada orang yang sukses dengan mulus, semua prosesnya butuh kritik dan masukan dari orang lain

Tinggal bagaimana orang tersebut bisa memanfaatkan kritik dan masukan dari orang lain agar menjadi sebuah pelarajan, bukan aib yang perlu ditutupi saat anda menjadi seorang yang sukses. Dan setelah ini mungkin anda akan memamerkan kritik pedas terhadap diri anda kepada publik.

Ternyata itu juga hal yang salah. Coba buat kritik itu jadi pelajaran pribadi dan bisa dikemas ulang dengan baik, kemudian menjadi sebuah pelajaran untuk orang lain.

Sebagai catatan saja, mengkritik hendaknya disampaikan dengan sopan dan waktunya tepat agar tidak terjadi sebuah kesalah pahaman nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar