Ariefrizky.com |
Membangun Jaringan Lewat Autoresponder Posted: 05 Aug 2010 03:48 PM PDT Belakangan ini saya sibuk dengan tugas sekolah dan tugas saya sebagai FJB Seller di Kaskus. Dimana saya harus mempromosikan baju dagangan saya agar laku dan alhamdulillah sudah mulai laku dan sudah hampir masuk ke sesi produksi. Dan di celah-celah waktu, saya juga sedang menulis sebuah ebook gratis dan akan saya berikan kepada orang yang berlangganan via autoresponder yang akan saya pakai nantinya. Saya adalah seorang subsciber Mas Arief Maulana yang memang setiap emailnya masuk saya sangat senang sekali karena mendapatkan pencerahan yang baru. Dan disitulah saya akan berlabuh, saya sangat tertarik sekali dengan autoresponder ini. Dan sayapun sudah menyiapkan modal dari hasil pembuatan web sekolah untuk menyewa autoresponder. Autoresponder bukan barang yang murah, jadi saya harus mempelejarinya terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang maksimal saat nanti sudah menjadi member autoresponder. Autoresponder yang saya pakai adalah Mulxim, tapi saya agak bingung mau pakai link mas AM atau link mas IK ? wkwkwkwkwk. Lalu tujuan saya membangun autoresponder adalah membuat orang yang menjadi subscriber mendapatkan ebook gratis dan info update tiap hari tentang pencerahan diri sekaligus juga bisa dijadikan tempat untuk affiilate marketing hehehe. Oke bagaimana ? anda juga tertarik dengan hal ini ? Kalau ya kenapa cuma bengong aja di depan laptop ? monggo dicoba agar bisa.. |
Posted: 03 Aug 2010 09:34 AM PDT Ya sebuah kata yang harus anda ecamkan saat anda akan memulai sesuatu yang baru atau keluar dari zona nyaman anda, kenapa ? karena tanpa keberanian maka anda tidak akan mendapatkan apa-apa dan bisa dikatan anda adalah orang yang kalah sebelum berperang. Ya, di kehidupan dunia ini banyak sekali lapisan masyarakat mulai dari preman hingga pejabat. Lalu apakah kita harus memperlakukan preman sebagai pejabat dan pejabat seperti preman ? tentu tidak ! anda harus bisa melakukan pendekatan secara santai dan gaul kepada preman dengan tujuan anda mendapatkan apa yang anda inginkan darinya dan dia senang dengan anda. Namun apakah hal yang sama harus anda lakukan kepada pejabat ? Anda sudah tahu jawabannya. Ya saat anda melakukan pendekatan kepada seseorang yang baru dalam kehidupan anda maka anda harus memiliki keberanian untuk bertindak, bukan malah pergi entah kemana. Keberanian bukan sesuatu yang bisa anda tawar, sebenarnya keberanian dalam diri anda selalu anda saat anda berinteraksi dengan orang tua anda atau teman anda maka sebenarnya anda sudah memiliki keberanian untuk membagikan unek-unek yang ada dalam pikiran anda kepada orang lain. Begitu juga seorang blogger, seorang blogger jelas memiliki keberanian untuk mempublikasikan artikelnya di internet dan dibaca orang (namun sayang pembaca blog ini sedikit Dan saat kopdar bersama para blogger di istana plaza, Mas Hengky pernah bilang, kalau pelangganan nanyanya yang udah ada di dalam FAQs atau yang ada di Sales Letter kenapa harus kita jawab ? sama saja dia disuapin terus dan bakal ketergantungan. Kurang lebih seperti itu sih soalnya yang masuk dalam pikiran saya seperti itu hehehe. Kembali ke topik kita bahwa sebenarnya seorang pelangganan adalah raja namun apakah raja harus dibukakan celananya untuk kencing padahal hanya dia yang tahu cara mengeluarkan air kecingnya sendiri. Beranilah untuk mengatakan, “maaf pak/bu silakan dibaca dulu sales letter dan faqsnya secara jelas”. Kalau memang dia masih ngotot pengen dijelasin ya mending kalau dia beli udah nanya lama buang-buang waktu ujung-ujungnya, “kok harganya lebih mahal daripada tetangga ?”, ya beranilah mengatakan, “silakan saja beli di tetangga pak kalau disini dirasa terlalu mahal”. Done ! Semua masalah selesai kalau anda berani, percayalah bahwa keberanian bisa menyelesaikan sebuah masalah yang rumit dengan mudah. Memang itulah yang terjadi. Oke contoh dalam kehidupan sehari-harinya begini. 2 kakak beradik disuruh ibunya membeli 3 nasi goreng, yang 2 tidak pakai cabe dan yang 1 sedang aja. Namun tiba-tiba sang penjual nasi goreng itu memotong-motong cabenya sangat banyak, 2 kakak beradik itu melihatnya sendiri. Lalu kalau dia tak berani mengatakan bahwa sang penjual salah apakah masalah akan selesai ? tentu malah makin besar karena pulang-pulang akan dimarahi ibunya karena salah pesanan dan berdalih dengan kata, “kakak / adik gak liat waktu di masaknya”. Oke itu dulu yang bisa saya sampaikan di artikel ini semoga bermanfaat untuk anda semuanya. Terima kasih. |
You are subscribed to email updates from Ariefrizky.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar